Select Menu

sponsor

Select Menu

Flora Fauna

Transportasi Tradisional

Bali

Pantai

Kuliner

» » Fenomena Tari Kuda Lumping


Uong Jowo December 10, 2013 5

Tari Kuda Lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek militer dari pasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, dengan jentikan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan.

Seringkali dalam pertunjukan tari Kuda Lumping, acara juga menampilkan atraksi berbau magis kekuatan gaib, seperti kaca tarik mengunyah, memotong lengan dengan parang, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain. Mungkin, atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural di zaman kuno dikembangkan di Kerajaan Jawa, dan merupakan aspek non militer yang digunakan untuk melawan penjajah.  

Dalam tahap ini, tidak perlu koreografi khusus, serta peralatan perlengkapan sebagai Karawitan gamelan . Gamelan untuk mengiringi tari Kuda Lumping cukup sederhana, hanya terdiri dari Kendang, Kenong, Gong, dan terompet, seruling dengan suara melengking. Puisi dinyanyikan dalam tarian yang menyertainya, biasanya mengandung daya tarik bahwa orang-orang selalu melakukan perbuatan baik dan selalu ingat Sang Pencipta. Beberapa penari muda bambu naik dan menari untuk musik. Pada bagian ini, para penari Buto Lawas mungkin telah dimiliki atau dikuasai oleh roh. Para penonton juga tidak luput dari fenomena kepemilikan.

 Banyak masyarakat setempat yang menyaksikan pertunjukan ke trans dan menari dengan penari. Sadar, mereka terus menari dengan gerakan enerjik dan terlihat kompak dengan para penari lainnya. Untuk memulihkan penari dan kesadaran penonton dimiliki, dalam setiap pagelaran selalu hadir leluhurnya, orang yang memiliki kemampuan supranatural yang kehadirannya dapat dikenali melalui pakaian yang dia kenakan semua hitam. Kakek akan memberikan penawar hingga penari dan kesadaran penonton pulih.
 

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

5 komentar Fenomena Tari Kuda Lumping

  1. Gamelan untuk mengiringi tari Kuda Lumping cukup sederhana

    ReplyDelete
    Replies
    1. id week kuda lumping tradisi yg perlu di kembangkan dan di lestarikan

      Delete
  2. Saya teringat pada tari kuda lumping yang saya pernah liat pada usia saya masih menginjak usia SD, kejadian itu sudah lama berlalu. Yang paling teringat hingga saat ini dari tarian ini ialah para penari kuda lumping yang memakan pecahan beling / kaca yang tajam kemudian mereka menelannya. Semua penonton di buat heran, tercengang dan terpukau akan pertunjukan tsb.

    ReplyDelete
  3. Di daerah saya tinggal, baru-baru ini dalam acara menyambut HUT RI ke 72 mengundang kesenian tari kuda lumping, dengan penonton yang cukup ramai. Banyak sekali warga yang menonton justru mengalami kesurupan. Bahkan lebih seremnya lagi, para penari menampilkan atraksi memakan beling / serpihan kaca secara tidak sadar.

    ReplyDelete

.